Wahai,

Wahai, dunia begitu bising

Suara-suara pecahan kaca

Suara-suara hening

Suara-suara denting jam


Aku mengosongkan rumah dan menyisakan kursi goyang dan tiga tumpuk buku. Lebih mudah membersihkan rumah tanpa ada barang. Kutanam 1 kaktus untuk tumbuh bersama.


Di waktu terang, hangat matahari dengan tenang membelaiku meski perlahan hangatnya tergantikan panas yang terik. Silau. Matahari sungguh tidak bisa menyembunyikan gagah sinarnya menjangkau setiap sudut celah rumah. 


Matahari sungguh tetap tidak pandai bersembunyi. Di lain waktu, ketika gelap menginginkan gulita matahari menyorot bulan memberinya cahaya. Bahkan ketiadaan tidak dapat tercipta juga di lain waktu.


Wahai, bahkan pilihan tidak pernah menjadi pilihan

Mengukung diri sekian lamanya waktu untuk menciptakan bunga baru

Malas menjelaskan kelenyapan

Semakin dijelaskan semakin menyakitkan


Kaktus kecil berdiri tegap di depan jendela. Menghadap gagah matahari tanpa khawatir akan kehilangan air. Tentu. Aku menyentuh kaktus seperti biasa, sedikit lebih keras dan darah menetes. Dia tidak pernah kehabisan air.

Komentar