Malam hari

Dunia terasa sangat sunyi di malam hari, hanya ada satu atau dua suara. Malam membelah bisingnya kehidupan, menepi dari isi fikiran yang rumit. Kegelapan menjadi tentram yang nyaman. Duduk kembali memikirkan apa yang telah terjadi, menimbang suatu keputusan dengan tenang. Malam menjadi waktu yang lebih sederhana daripada sore hari. Sangat sederhana hingga tidak sempat nampakkan diri. 

Kesendirian di malam hari menjadi suatu wadah untuk mengenal diri lebih jauh. Melupakan masa lalu sambil malu, merencanakan masa depan dengan keyakinan, atau merasa kecewa dengan sedikit penolakan, dan bisa jadi merasa sedih dengan perdebatan. 

Mengurai satu per satu hal dengan jelas dan terarah. Pelajaran menyederhanakan akan menjadi pelajaran paling rumit dalam hidup. Sama halnya dengan pelajaran ikhlas akan menjadi pelajaran paling menyakitkan yang harus dilalui. Hal-hal abstrak selalu mendapat posisi paling utama dalam tingkat kesulitan. Ketidakterukuran menjadikan sesuatu terlalu luas dan tidak terbatas dalam banyak artian. Tidak terbatas senangnya, tidak terbatas sedihnya, tidak terbatas kecewanya, dsb.

Aku menghirup nafas panjang, mengeluarkannya dengan perlahan dan mengulanginya lagi. Semoga esok ada kabar baik dan ada hal baik. Aku tidak meminta banyak, karna sedikitpun sudah jauh dari kata cukup.

Komentar